Usia
20-an adalah usia yang kritis untuk kita. Di usia 20-an kita terlahir kembali
dari remaja menjadi dewasa. Di 20-an, usia dimana seseorang bisa
diklasifikasikan sebagai seseorang yang dewasa dan sudah tentu kita harus bisa
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang kita lakukan. Banyak hal terjadi di
usia 20-an dan kita tidak bisa menghindarinya.
Berpikir
tentang karir masa depan sudah menjadi hal alami yang kita harus pikirkan di
usia 20-an. Untuk orang-orang yang masih duduk di bangku kuliah mulai berpikir
bagaimana mereka bisa menyelesaikan studi mereka secepat mungkin dengan hasil
yang memuaskan. Keinginan mereka untuk segera lulus semakin kuat ketika satu
per satu teman mereka sudah menjadi sarjana. Jadi mereka ingin segera lulus dan
meringankan beban orang tua.
Di
usia 20-an, kita akan menghadapi dunia yang sesungguhnya, menghadapi lingkungan
kerja dengan persaingan yang ketat. Pengetahuan yang kita dapat selama duduk di
bangku kuliah harus diaplikasikan di dunia nyata. Kita juga menghadapi ujian
dimana kesabaran kita diuji ketika menunggu lowongan pekerjaan.
Selain
itu, berpikir tentang rencana untuk menikah menjadi salah satu hal yang harus
kita pikirkan di usia ini. Kita menjadi semakin sering menerima undangan
pernikahan dari teman. Hal itu secara tidak langsung membuat kita berpikir
tentang pernikahan, mempersiapkan mental dan juga kemampuan finansial untuk
membangun sebuah rumah tangga.
Tetapi,
di usia 20-an terkadang kita harus menghadapi kenyataan yang pahit bahwa kita
kehilangan orang tua kita. Kematian dari orang tua menjadi hal yang begitu
menyakitkan untuk kita karena kita tidak hanya kehilangan orang penting dalam
hidup kita, tetapi kita menerima sebuah tanggung jawab yang besar untuk menjadi
orang yang lebih baik dan berguna untuk orang lain. Sehingga apa yang sudah
orang tua kita berikan selama hidupnya tidaklah sia-sia.
Walau pun di usia 20-an kita
mendapat begitu banyak tanggung jawab dan tantangan baru tetapi jangan membuat
kita tertekan. Karena jika kita ingin mendapatkan sesuatu yang tidak pernah
kita miliki, kita harus melakukan sesuatu yang tidak pernah kita lakukan.
0 komentar:
Posting Komentar