THIS STORY IS MINE!
DO NO COPY!
PLEASE RESPECT!
When You Were Hopeless
Just a story about
Choi Minho who was..
Hopeless..
~ *** ~
“Aku berangkat!” seru pemuda itu,
pemuda jangkung dengan rambut hitam lurus yang dikenal bernama Minho. Choi
Minho lengkapnya.
Pemuda itu segera meninggalkan rumah
tanpa menghiraukan seruan ibunya yang menyuruhnya sarapan atau sang ayah yang
menawarinya untuk berangkat bersama.
“Mungkin dia ada praktikum,” ucap
sang ayah, Choi Siwon, sambil membalik halaman New York Times.
“Padahal masih semester dua tetapi
dia sudah begitu sibuk,” timpal sang ibu, Jung Eunwook, sambil mengganti channel televisi yang menayangkan acara infotainment.
“Dulu kau senang anakmu masuk
kedokteran, sekarang kau mengeluh karena dia terlalu sibuk,” komentar Siwon.
“Sikkeuro!”
tandas Eunwook, tanda dia tidak ingin berdebat lebih lanjut lagi.
Sementara itu, Choi Minho, anak
semata wayang Siwon dan Eunwook yang baru duduk di semester dua kedokteran
Universitas Sungkyunkwan, sedang dalam perjalanannya menuju stasiun bawah tanah.
Tidak seperti orang-orang yang berjalan terburu-buru mengejar waktu, pemuda itu
berjalan dengan santai, hmm, bukan lebih tepatnya lesu. Sepanjang langkahnya
entah sudah berapa puluh kali pemuda itu menghembuskan nafas panjang dan berat.
Seakan-akan ada beban yang begitu menghimpit benak pemuda itu sampai dia tidak
bisa bernafas lega.