Rabu, 20 April 2016

[REVIEW] MV "문 열어봐 (Here I am)" (YESUNG)

0

Selamat siang semua.

Sudah lama tidak posting sesuatu di blog. Yah, biasalah namanya juga mahasiswa yang (sok) sibuk. Apalagi sekarang saya sudah semester 6, mau KKN dan skripsi. Uhuhuhuhuu. Tetapi hari ini saya akan posting sebuah review dari MV Yesung Super Junior yang berjudul 열어봐 atau Here I am.


Jadi pada tanggal 18 April 2016 Yesung, vokalis tampan Super Junior yang suaranya bisa buat orang patah hati menangis semalam suntuk, meluncurkan mini album solonya yang pertama. Yah, akhirnya setelah malang melintang di dunia hiburan sejak tahun 2005, Yesung meluncurkan mini album solo juga. Selamat, Bang! J Ah, selain menjadi debut solonya Yesung yang beberapa lagunya dikomposisi oleh Yesung, album ini juga diluncurkan oleh Label SJ. Tahu kan?? FYI, Label SJ adalah label yang masih ada di dalam naungannya SM Entertainment hanya saja label ini fokus pada Super Junior. Label SJ merupakan hadiah dari SM untuk Super Junior dan juga ELF, jadi sekarang seluruh aktivitas member Super Junior ada di bawah Label SJ. Singkatnya, Super Junior sudah punya daerah otonomi sendiri di dalam SM Entertainment, yaitu Label SJ.

Oke, setelah berbicara sedikit tentang background dari mini album ini. Sekarang kita fokus pada MV alias music video-nya alias video klipnya. Yah, MV-nya seperti MV lagu ballad pada umumnya, ada sebuah cerita dalam video berdurasi lima menit lebih sedikit yang menggambarkan cerita dari lagu Here I am. Secara garis besar cerita dari MV ini adalah seorang pria, yaitu Yesung, yang akan pindah dari apartemennya. Saat dia sedang membereskan barang-barangnya ada pemilik gedung beserta dua orang yang merupakan calon penghuni apartemen Yesung. Tetapi, hal yang paling mencengangkan adalah salah satu dari calon penghuni apartemen itu adalah mantan kekasih Yesung. Jadilah sembari melihat interior apartemen, Yesung dan wanita itu, sebut saja si Mbak, bernostalgia. Ada banyak kenangan mereka di apartemen ini, mulai dari sepasang boneka kecil, ada juga keran di wastafel yang Yesung tidak pernah tutup secara sempurna dan sebuah ikat rambut yang Yesung beri saat keduanya menonton film bersama. Dan, akhir cerita dari MV ini adalah.... Hmm, sepertinya tidak akan saya beri tahu. Baca saja postingan ini sampai akhir dan temukan seberapa gilanya saya memberikan review. Apakah lebih gila dari review MV A Million Pieces dan Magic?? Let’s see.
 
Detik pertama MV ini dibuka oleh Yesung yang berdiri di tengah jalanan yang sepi dengan mata terpejam. Dari keadaan sekitar yang terdapat pohon sakura dapat diperkirakan pengambilan gambar pada saat musim semi soalnya ada juga suara embusan angin, mungkin sekitar bulan Maret gitu. Yesung yang merem aja udah ganteng pun membuka matanya. Uwaaaa, sepasang mata itu tidak pernah membuat saya gagal berteriak. Tatapan matanya Yesung itu lho, dalam dan kayak ada luka di dalamnya gitu. Pokoknya adegan pembuka itu udah buat jantung rasanya menceplos begitu ditatap Yesung segitu dalamnya. Gila, lebay amat lu! 
 
Setelah berada di jalanan, Yesung pun pindah ke apartemennya. Dia sedang beres-beres karena mau pindahan. Selain buku-buku dan perabot yang dia kemas, ada juga sepasang boneka kecil yang membuat penonton penasaran.

Ah, selain ada adegan beres-beres ada yang menarik nih di MV ini, yaitu logo Label SJ yang ada di bagian atas bersanding dengan logo SM Entertainment. 
 
 Nah, ada yang menarik dari sesi beres-beresnya Yesung, yaitu sepasang boneka kecil yang Yesung masukin di dalam kardus dan di Close-up sama kameramennya. Kira-kira ada apa dengan boneka itu? Mengapa boneka itu harus di Close-up? Pasti ada apa-apanya nih boneka ini? Bisa jadi ada arwahnya kayak Annabelle. Lupakan. Ini MV lagu ballad ya jadi nggak ada unsur horornya. Intinya boneka ini menyimpan rahasia deh antara Yesung dan seseorang.
 
Kita tahu yang namanya abis beres-beres pasti lelah, letih, lesu, lunglai, lemas, lapar, ahh lebay deh. Intinya, Yesung sadar kalo beres-beres sendirian itu melelahkan. Keringat yang mengucur dari pori-porinya membuat cairan tubuhnya berkurang. Yesung dehidrasi!!! Dia butuh sesuatu untuk diminum untuk menggantikan cairan tubuhnya yang hilang. Yah, akhirnya Yesung nimun juga walau bukan minum m***ne atau p***ri s**at yang mengandung isotonik dan bisa menggantikan cairan tubuh yang hilang. Yesung hanya minum air putih yang dia ambil dari keran. Tetapi karena di sana udah negara maju makanya air kerannya bisa diminum dan nggak buat sakit perut. Lha saya?? Nggak sengaja nelan air pas kumur aja langsung sakit perut sehari semalam.
Sayangnya, aktivitas minum Yesung harus terinterupsi oleh suara bel yang ditekan. Ada seseorang yang bertamu. Semoga sih buka debt collector. Bisa jadi abang-abang DO alias delivery order, kan biasanya orang yang tinggal sendiri dan mager sukanya DO biar praktis. *itu sih saya banget*. Sambil kelarin minumnya, tamu yang ada di luar, yang nggak lain ibu-ibu, bersuara. Intinya dialognya kaya gini:

Ibu-ibu : Apa ada orang di rumah?
Yesung : Iya, tunggu sebentar.
 
Yesung pun kelarin minumnya dan cuci gelasnya. Tuh, Yesung aja abis minum langsung dicuci gelasnya. Situ? Kalo gelas belum bau naga nggak dicuci.. Iuh! Yesung buru-buru pergi dari dapur buat buka pintu, tetapi ada yang tertinggal nih. Apa ya? Hatinya Yesung masih kecantol di hati aku. Eaaaaa.
 
Nah, ini dia yang tertinggal oleh Yesung. Usai mencuci gelasnya, Yesung tidak menutup keran secara sempurna. Masih ada tetes air yang meluncur dari sana. Aduh, Yesung gimana sih. Ini bentuk pemborosan air dan duit tau. Air menetes gitu selama dua puluh empat bisa buat mandi lho. Di saat seperti ini saya butuh Do Min Joon muncul di MV. Kenapa? Yah, Do Min Joon kan alien yang pendengarannya tajam. Tetes air kedengaran sama telinganya. Do Min Joon muncul dan matiin keran Yesung biar hemar air dan duit buat bayar tagihan. By the way, menutup keran secara tidak sempurna itu menjadi bagian dari kebiasaan Yesung tuh.
 
Yesung langsung buka pintunya dan ada tiga orang tamu yang semuanya perempuan. Perempuan pertama adalah ibu-ibu yang tadi bersuara, dia itu pemilik gedung apartemen yang datang ke apartemen Yesung buat nunjukkin interior apartemen Yesung ke dua calon penghuni. Calon penghuninya ada dua orang perempuan. Perempuan pertama Yesung sambut dengan ramah. Nah, pas perempuan kedua itu. Teng. Tong. Teng. 

Penyambutan Yesung untuk perempuan kedua berbeda abis. Senyum di wajah tampan Yesung yang tembem itu sirna. 

Tidak berbeda dari Yesung, perempuan kedua, yang biar lebih mudah panggil si Mbak, sama-sama terkejut. Niatnya yang mau tersenyum batal karena yang ada di hadapannya itu Yesung. Nah, di sini sudah mulai masuk ke dalam cerita nih. Ada misteri yang harus dikuak. Siapakah si Mbak? Dan apa hubungannya dengan Yesung?

Sebenarnya ini sih biasa banget kalo di drama dan film. Tanpa dikasih tau pun penonton udah tau. Ini salah satu stereotype dari drama kalo ada dua orang punya kisah bersama di masa lalu dan tanpa diduga mereka bertemu. Ya, jadinya begitu. Shock. Nggak sanggup senyum. Bahkan sampe nggak sanggup berkata-kata. Terus ada salah satu yang akhirnya memecahkan keheningan dan kecanggungan dengan bersuara. Pokoknya dramatis.


 Dari apartemen kita pindah lagi ke jalan, kita lihat Yesung tampan bernyanyi. Aduh, awal lagu ini dimulai dari nada rendah dengan suara Yesung yang serak-serak gimana gitu. Menyayat dan menggetarkan banget deh. 
 
Kembali lagi ke apartemen di mana wajah Yesung cengo banget berhadapan sama si Mbak. Udah ini drama banget deh.

Adegan selanjutnya pun kembali drama lagi. Mbaknya pura-pura nggak peduli dan nggak kenal sama Yesung. Dengan kepala yang tertunduk dan wajah yang penuh rasa bersalah, dia berjalan melewati Yesung. Drama banget kan?

Eh, sebenarnya si Mbak masuk rumah setelah ibu-ibu pemulik gedung apartemen berseru, apa yang dia lakukan di sana? Kenapa nggak masuk? Seharusnya si Mbak jawab, saya lagi tatapan dulu sama mantan. Jangan ganggu! Elaaah.


 Setelah si Mbak melewatinya, kelopak mata Yesung turun beberapa derajat. Itu perpaduan antara dia kecewa karena si Mbak hanya melewatinya begitu saja sama dia menatap sesuatu. Apakah sesuatu itu?
 
Jeng. Jeng. Jeng. Ini dia objek yang ditatap Yesung, yaitu sepatu si Mbak yang dipake dengan menginjak bagian belakang. Jadi pake sepatu tetapi rasa sandal. Apalah itu. Pokoknya saya juga sering make sepatu ala begitu kalo udah buru-buru. Wkkk. Sepatu yang dipake ala sandal kembali di Close-up sama om kameramennya. Sudah pasti ada sesuatu sama sepatu ini? Mungkin sepatunya udah lama nggak dicuci dan bau naga? Atau sepatunya belum disol? Tau deh. Loncat aja ke poin berikutnya buat cari tahu.

Seperti biasa stereotype dari drama lagi nih. Dimana pasangan yang berpisah dan bertemu lagi secara tidak terduga terus salah satu menatap benda yang menjadi ciri khas pasangan lalu mereka akan bernostalgia. Yesung pun begitu setelah dia menatap sepatu rasa sandal yang dipake si Mbak. Dia bernostalgia saat dia jalan sama si Mbak di musim semi karena ada pohon sakura. Walking with her in the spring. Eh? Itu lagunya Yoochun. Ah, pokoknya mereka sedang jalan berdua ala pasangan gitu. Si Mbak yang ngomong macem-macem dan Yesung nanggapi sambil senyum. Ah, Yesung nunjukin sisi gentlenya nih, dia berjalan di sebelah kanan yang beneran di tepi jalan buat ngelindungi si Mbak. Jadi kalo pasangan jalan di tepi jalan itu harus kaya gitu. Cowok yang jalan di pinggir jalan buat ngelindungin si cewek dan si cewek yang nggak di pinggir jalan juga harus tau diri. Jangan geser-geser jalannya kalo nggak mau bunuh si cowok. Abaikan ini. Oke!

Saya fokus ke pakaian Yesung nih, dia pakai kemeja putih garis-garis dirangkai oleh vest yang buat saya mikir itu seragam sekolah atau pakaian kerja? Tapi kayaknya sih pakaian kerja soalnya Yesung dan si Mbak di sini dandanannya nggak pantes jadi anak sekolah. Wakaaakaaa.


Memakai sepatu rasa sandal sudah menjadi ciri khas dari si Mbak. Saat jalan sama Yesung dia pakai sepatu putih yang dipakai ala sandal, alhasil sepatunya lepas dan Yesung ambil. Adegan drama lagi nih. Si cowok yang lebih tinggi isengi si cewek yang pendek. Yesung ambil sepatunya si Mbak dan diangkat tinggi kalo si Mbak mau ngambil. Pokoknya Yesung ngerjain si Mbak biar nggak dapat sepatunya lagi. Untungnya musim semi jadi kaki si Mbak nggak membeku karena pake kaos kaki doang. Di sini Yesung tampan pas senyum dan tertawa lepas. Mata sipitnya bikin gemes. Yah, walau sudah ada kerutan di mata dan beberapa bagian wajah yang membuktikan Yesung sudah kepala tiga. Jahat amat kamu!

Sayangnya, kebahagiaan Yesung dan si Mbak yang kita lihat harus berakhir. Yesung bernyanyi lagi seorang diri sepanjang jalan dihiasi pohon sakura. Dia bernyanyi sambil mengenang kenangan bersama si Mbak di sini. Kali ini Yesung dishoot dari samping, hidung mancungnya sih oke banget tuh, dagunya yang lancip walau sekilas kaya double chin gitu dagu Yesung. Bagus deh Yesung kalo dishoot dari samping, jadi nggak kelihatan tembamnya.
 
Gambaran bagaimana Yesung pas jaman bersama si Mbak masih berlanjut. Kali ini keduanya sedang menonton film di apartemen Yesung. Sementara si Mbak begitu terpaku pada layar laptop, eh Yesung curi-curi pandang si Mbak. Kalo yang otaknya di selangkangan pasti mikir Yesung lagi lihat si Mbak dan berpikir kapan dia harus ‘serang’ si Mbak. Wkaakkaaa. Sayangnya, saya bukan begitu. Saya malah kira, Yesung lagi cari waktu yang tepat buat mengangkat tangannya dan menyentuh philtrum si Mbak. Kaya nggak tau Yesung aja suka grepe-grepe wajah orang. By the way, ekspresi wajah Yesung di sini lucu deh. Pipi gembulnya keliatan dan wajahnya polos banget. Dari cara menatap si Mbak, Yesung bukan menatap si Mbak seperti kekasih, tetapi Yesung natap si Mbak kaya orang baru pertama kali liat cewek nonton film di sebelahnya. Singkatnya, tatapan mata Yesung kaya Jones kronis yang baru nonton film berdua sama cewek. 

Si Mbak nggak peduli tuh ada Yesung di sebelahnya. Dia lebih asyik nonton film daripada nonton Yesung yang ada di sebelahnya. Kalo saya yang jadi si Mbak sih, ada Yesung di sampingnya langsung tutup laptop, abaikan ponsel, matikan televisi dan fokus pada pria tampan yang ada di sebelah saya. Sayangnya, Cuma mimpi ya.
 
Ini nih adegan yang buat fangirls di luar sana teriak histeris. Bahkan bukan fangirls pun histeris. Yesung peka banget. He is the real man. Dia tahu si Mbak pasti terganggu sama rambut panjangnya yang tidak diikat. Biar rambutnya nggak mengganggu si Mbak yang lagi fokus nonton film, Yesung pun kuncirin rambutnya. Omonaaaa, saya teriak histeris dan tidak jelas pas adegan ini, coba abang saya kayak gitu, eh abang siapa ya, ah coba saya yang jadi si Mbak. Aduduh, wajah Yesung dengan ekspresi kaya gitu buat saya meleleh. Tatapan matanya lembut, bibir tipisnya senyum simpul dan tangannya dengan telaten ikat rambut si Mbak. Omooooo. Saya juga mau dong.

 Tanpa perlu berkata-kata, tatapan mata sudah berkata bahwa si Mbak berterima kasih pada Yesung yang sudah mengikat rambutnya jadi dia tidak rungsep(?) lagi karena rambutnya tergerai. Tatapan mata antara Yesung dan si Mbak merupakan dialog tanpa kata yang saling mengungkapkan ungkapan terima kasih. Akan jadi kaya gini kalo diucapkan dengan kata-kata.

Si Mbak : Makasih ya, Mas, udah ikatin rambut aku.
Yesung : Iya, Dek, tapi rambut kamu kaku banget kaya ijuk. Besok jangan lupa keramas ya.
Si Mbak : Enggak, Mas, adek nggak mau keramas. Nanti ilmu adek hilang kalo keramas.
 
Lho?? Kok jadi kaya gini? Abaikan ini ya.
 
 Saking bahagiannya si Mbak diikati rambutnya sama Yesung, dia pun senderan manja sama Yesung. Yah, ini stereotype drama nih kalo pasangan lagi kencan. Pasti sender-senderan. Kalo saya sih bersandar saja pada Yang Maha Kuasa. :)
 
That’s my favorite part. Setiap kali Yesung dishoot dari samping itu bagian favorit saya. Hidung mancung dan dagu lancip itu lho yang buat saya iri tetapi buat saya jatuh cinta sama Yesung. Pokoknya Yesung paling tampan itu kalo lagi dishoot dari samping.


Flashback-nya berakhir dulu ya. Udahan dulu romantisnya. Sekarang kita kembali ke masa sekarang dimana Yesung dan si Mbak sudah menjadi mantan. Huhuhuhu. Ini adalah reaksi Yesung saat ibu-ibu pemilik apartemen buka tirai di jendela apartemen dan wajah tampan yesung tertimpa cahaya matahari. Yesung diam-diam mengamati si Mbak yang lagi mengamati rumah Yesung, yang pas jaman mereka pacaran selalu disambangi setiap hari.
 
 Si Mbak yang tidak lain orang yang pernah menghabiskan beberapa waktu dalam hidupnya bersama Yesung pasti tahu kebiasaan Yesung, termasuk kebiasaan Yesung yang suka lupa menutup keran dengan sempurna. Si Mbak yang peka pun langsung menutup keran air dengan sempurna. Tidak ada lagi tetes air dari keran. Tidak perlu Do Min Joon lagi karena sudah ada si Mbak yang peka karena dia sadar menutup keran air secara sempurna adalah bentuk penghematan air yang cinta lingkungan dan cinta uang. Hihihihi.
 
Yesung ada di dalam kamarnya menatap nanar tembok yang ada di hadapannya. Eh, Yesung lagi natap ke bawah ding. Ah, intinya Yesung tengah menatap tembok dengan perasaan galau karena di balik tembok itu adalah si Mbak.

Si Mbak pun turut menatap Yesung yang ada di balik dinding. Intinya sih, Yesung dan si Mbak sedang saling menatap hanya saja terhalangi oleh tembok. Drama banget nih.

Sambil bertatapan walau terhalang tembok, Yesung dan si Mbak sama-sama menarik pikirannya kembali ke masa di mana mereka menjadi sosok yang saling mencintai. Ceritanya ini sudah malam dan mereka sedang ada di apartemen Yesung. Yesung yang sedang sibuk dengan sesuatu dipanggil si Mbak dan mereka pun nunjukkin lovely dovey mereka dengan pukul-pukulan bantal. Eh, kekerasan tuh. Wkkkk.

Oh ya, kalo diperhatiin baik-baik di scene ini kalian bakal menemukan sesuatu yang menggelitik yaitu ada popcorn Super Junior. Yah, SM selalu bisa cari kesempatan dalam kesempitan untuk promosi produknya. Kali ini yang dipromosiin adalah popcorn Super Junior. Hihihihi.

Momen romantis mereka berlanjut dan momen ini memberi jawaban misteri sepasang boneka kecil yang tadi di Close-up di awal MV. Ternyata boneka itu merupakan simbol antara Yesung dan si Mbak, si Mbak makein boneka yang cewek lipstik dan monyongin bibir imut gitu di depan Yesung. Ini masuk salah satu stereotype dari drama Korea, dimana cewek itu suka sekali bertingkah imut di hadapan kekasih mereka. 

Ah, senangnya lihat tingkat imut kekasihku. Mungkin itu yang terlintas di pikiran Yesung. Dia bahagia lihat tingkah menggemaskan si Mbak sampai tertawa lebar. Manis sih tawanya Cuma kerutan di samping mata itu, hmm, Yesung sudah kepala tiga. Ingat itu. Jadi wajar aja ada kerutan.


Walau review-nya sudah panjang, tetapi MV belum selesai pemirsa. Kali ini mereka kembali tertarik ke realitas. Sementara ibu-ibu pemilik gedung dan perempuan pertama lagi ngobrol, si Mbak jalan ke arah jendela dan ambil meteran tukang buat ukur jendela. Tapi karena nggak ada yang pegang ujung yang lain, meteran tukang pun tidak bisa berdiri tegak. Eh, untungnya ada Yesung yang peka. Dia bantuin si Mbak ukur jendela sembari curi-curi pandang gitu. Tetapi si Mbak kembali pura-pura nggak peduli sama Yesung. Padahal aslinya deg-degan tuh secara mantannya liatin. Dan saya ingin tertawa lihat ekspresi wajah Yesung di sini. Polos banget lho. Masih kaya cowok polos yang baru pertama kalo lihat cewek. Aduh, Yesung itu gregetin dan gemesin deh. Sebenarnya, Yesung itu lagi lihatin si Mbak bukan sekadar memandang, tetapi ada sesuatu di si Mbak yang membuat Yesung tidak bisa berpaling. Apakah itu? Lanjut ke poin berikutnya yuk.

Nah, ini dia yang dilihat Yesung dari si Mbak. Yesung lihatin rambut si Mbak yang diikat dengan ikat rambut yang Yesung kasih dulu. Ulala, pasti ada rasa gimana gitu lihat mantan masih pake barang dari jaman pacaran.



Dan kembali ke Yesung yang tengah bernyanyi di jalan. Ternyata hari sudah malam dan Yesung semakin menunjukkan emosinya ketika bernyanyi. Ada bulir-bulir air mata yang terjatuh dari matanya pemirsa. Aduh, Yesung nyanyi tanpa nangis aja udah buat orang patah hati nangis semalam suntuk, apalagi Yesung nyanyi sambil nangis pasti orang patah hati nangisnya bisa tujuh hari tujuh malem. Pokoknya di sini Yesung berhasil menunjukkan emosinya dalam bernyanyi dengan baik. Saya sampai ambil tisu buat elapin Yesung yang lagi nangis di layar laptop. Wkkkk.

Kembali ke apartemen Yesung. Si Mbak ternyata peka lho. Dia sadar kalo Yesung natap ikat rambutnya. Dia juga ngira Yesung bakal ngambil ikat rambutnya. Alhasil, dia pun lepas ikat rambutnya daripada Yesung tagih.


Dilepasnya ikat rambut dari Yesung dirambut si Mbak, membuat kita bernostalgia lagi pada momen dimana hubungan Yesung dan si Mbak berakhir. Mereka berdiri di jalan dan sudah malam. Walau tidak ada dialog yang jelas, adegan itu sudah menunjukkan kalo hubungan mereka berakhir. Kira-kira seperti ini kalo ada dialog.

Si Mbak : Mas, aku pengena putus.
Yesung : Kenapa, Dek?
Si Mbak : Aku nggak tahan sama hubungan ini. Hubungan ini aku jalanin diam-diam tanpa pengetahuan orangtuaku. Aku udah bohongi mereka. Aku merasa berdosa dan jadi anak yang durhaka. Aku juga belum siap dengan hubungan ini.
Yesung : Tapi, Dek, tapi....
 
STOP! Ini adegan putusnya Yesung dan si Mbak atau adegan putusnya orang lain ya?



Yah, seperti biasa, hubungan yang sudah berakhir pasti menyisakan luka mendalam di benak dua orang itu. Si Mbak ungkapin betapa sakitnya dia setelah putus dari Yesung dengan nangis seorang diri di dalam kamar sedangkan Yesung masih di tengah jalan, yang untungnya sepi, nyanyi sambil nangis. Pokoknya, air mata Yesung dan si Mbak serta suara Yesung yang begitu menyakitkan menambah sesak perasaan siapa saja yang nonton, apalagi yang pernah ngalamin kaya gini. Uh! Tambah baper deh.

Dan, kunjungan tiga wanita itu ke apartemen pun berakhir. Ibu pemilik gedung dengan dua calon penghuni apartemen pun pulang. Tanpa sepatah kata pun Yesung hanya bisa menatap kepergian si Mbak. Mungkin dalam hati Yesung sebenarnya dia rindu dan masih cinta sama si Mbak tetapi nggak bisa bilang karena si Mbak lewat adegan melepas rambutnya yang diikat dengan ikat rambut dari Yesung sudah menunjukkan penolakan. Ada alasan khusus yang membuat si Mbak nggak bisa kembali ke dekapan Yesung lagi.

Si Mbak pulang dari apartemen Yesung seorang diri tiba-tiba menghentikan jalanya. Kaya di drama gitu Si Mbak jadi cenayang yang peka kalau ada seseorang yang mengikutinya. Akhirnya dia berbalik dan teng tong teng..



Ternyata Yesung mengikutinya. Terus saya mikir keras nih. Tadi kan di apartemen Yesung pakai pakaian santai dengan jaket kotak-kotak dan dia nyusulin si Mbak dengan memakai setelan jas hitam lengkap dengan sepatu kulit. Bagaimana bisa Yesung berganti secepat itu? Ya bisa ajalah, sutradaranya udah ngatur. Wkkkk. Dan, MV ini berakhir dengan Yesung dan si Mbak yang saling bertatapan dalam diam. Bisa jadi sebenarnya lewat tatapan mata mereka tengah bicara tentang kemungkinan mereka balikan. Atau Yesung bilang ke si Mbak jangan tinggal di bekas apartemennya karena suka ada orang yang niup wajah bahwa grepe-grepe wajah ps lagi tidur. Wkkkk. Tau deh ya. Hanya Tuhan, Yesung, si Mbak, om sutradara, tante penulis dan seluruh kru yang terlibat di MV ini yang tahu bagaimana akhir sebenarnya dari MV ini.



Dan, inilah penutup dari MV “Here I am” dari Yesung. Ada logo mini album dan juga label yang mendukungnya, yaitu SM Entertainment dan Label SJ.

Overall, dari review yang saya buat dengan tidak jelas dan gilanya. Saya memberi poin 8.5/10 untuk MV ini. Sebenarnya, sih segi cerita bagus ya tentang dua orang yang pernah saling mencintai kemudian bertemu kembali, hanya saja detail dari hubungan mereka kurang, seperti bagaimana hubungan mereka berakhir. Terus dari segi setting sedikit membosankan, walau sudah tidak ada lagi kardus i***m** yang bertebaran, tetapi setting hanya ada di apartemen dan jalan. Jadi MV ini kurang bisa mengeksplorasi keindahan Korea di musim semi jika dibandingkan dengan MV Kyuhyun yang berjudul “A Million Pieces” yang menyajikan keindahan Swiss. Seharusnya MV ini bisa menjadi salah satu cara untuk menunjukkan keindahan musim semi di Korea, pengambilan gambar bisa dilakukan di jalanan Yeoui-do atau Pulau Nami yang memiliki deretan pohon sakura yang akan bersemi dengan indah di musim semi.

Untuk akting dari Yesung dan si Mbak, yang malas saya cari tahu siapa dia, sudah memuaskan. Yesung yang sudah pernah main drama berhasil mengekspresikan emosinya melalui tatapan mata, wajah, suara dan air matanya. Begitu juga si Mbak yang bisa menunjukkan ekspresi yang dingin dan pura-pura tidak peduli dengan Yesung. Hanya saja momen romantisnya kurang dieksplorasi nih di MV ini, entah genggaman tangan, pelukan, bila perlu kissing sekalian biar banyak fangirls yang patah hati. Mungkin MV ini menekankan bahwa romantis tidak harus skinship. Hahahhaa.

Akhir kata, selamat atas debut solonya Yesung. Kerja keras Yesung selama lebih dari satu dekade ini tidak sia-sia karena album ini menjadi pembuktian bahwa member Super Junior pun memiliki suara emas seperti Yesung serta talenta lain seperti akting dan menulis lagu.


Sekian review dari saya. Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca. Tulisan ini hanya untuk kesenangan belaka. Tidak ada niat untuk menyerang satu pihak.

20 April 2016 – 14:32
©JUNG


 
 

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html